Tomie: Re-birth (2001)

Saya pertama mengenal Tomie dari Junji Ito, seorang pengarang manga favorit saya (kalau kalian ada yang pernah membaca Uzumaki yang pernah masuk bajakannya ke sini, nah itu dia salah satu masterpiecenya). Inti cerita Tomie sebenarnya sederhana, cewek populer yang menarik perhatian semua (yep: semua) pria dengan kekuatan mutant yang bahkan Limbad pun kalah: tidak pernah mati. Ucapkan salammu untuk the worst version of Paris Hilton.

Tomie sendiri difilmkan 9 kali, ceritanya dibagi ke 9 chapter. Seumur hidup saya baru melihat dua chapter yang masuk ke sini sebagai dvd illegal: Forbidden Fruits dan Re-Birth. Dan film ini ternyata sama mengecewakannya dengan kehidupan akademis saya.


Tomie di sini diceritakan kurang lebih sama dengan manga-nya. Dibunuh dan tak pernah mati, persis seperti cinta sejati. Target pertamanya adalah seorang pelukis yang menjadikan Tomie sebagai modelnya. Habis manis sepah dibuang, Tomie dibunuh tapi tebak, jeng jeng, dia tiba-tiba muncul lagi dan membalas dendam ke doi (dan karena durasi filmnya akan sangat singkat kalau dia hanya membunuh satu orang, teman-teman, serta keluarga dan pacar mereka pun ikut dikejar-kejar). Selain tidak pernah mati, di sini Tomie juga mendapatkan kekuatan baru: mematikan rokok dengan tangan sendiri.


Sebenarnya saya tidak berharap yang muluk-muluk ya, seperti dia makan beling atau melahirkan dari hidung, tapi visual junji itoisme yang menjadi andalan manganya pun sama sekali tidak berhasil ditampakkan pada film ini. Lagi-lagi mereka cuma bisa menjadikan kepala yang berjalan sebagai senjata andalan (belum lagi pemeran Tomie-nya yang kalau jadi SPG rokok pun saya gak yakin bakal ada orang yang tertarik).



3.5 out of 10.