Jumat, 01 April 2011

Confessions (2010)

Hmmm, apa yang sebenarnya saya favoritkan dari film sineas Jepang? Sebuah musim panas yang membuatmu ingin mengulang masa sekolah lagi seperti yang Shinobu Yaguchi lakukan, atau sebuah lika liku ketersesatan pubersitas di dunia virtual insanity macam Serial Experiment Lain?



Confessions sendiri adalah film yang mencoba untuk memperlihatkan kehidupan remaja-remaja SMP yang baru mengenal teen angst and how good it feels to be angry with adults (masih ingat dengan masa-masa kita baru mengenal Slipknot ini?). Menceritakan seorang guru yang menjadi wali kelas di sebuah SMP. Setelah mendapati kematian putrinya satu-satunya, dia menyadari bahwa pelakunya adalah salah seorang (atau lebih) murid di kelasnya, dan memutuskan untuk mengambil tindakan balas dendam. Tidak, dia tidak memakai santet atau membunuh mereka satu persatu macam Black Magic Woman atau Death Bell, dia simply mengambil caranya sendiri demi mengajarkan bahwa life isn't all about i hate myself and I want people to die, Life is about getting your revenge right.





Mungkin untuk memberikan gambaran kasarnya, kita bisa mengambil film lain bersetting sekolah macam Elephant milik Gus Van Sant namun dengan narasi yang lebih panjang dan ledakan (iya, ledakan). Dan tentu saja, yang membuat film ini menarik adalah perubahan emosi dan sikap tiap tokohnya setelah dihadapkan pada kepanikan ketika dihadapkan oleh their own death. Ingat, mereka masih duduk di bangku SMP, mereka bahkan mungkin baru menemukan the magic of porns and arcade games.




Pengambilan Confessions sebagai judulnya pun dikarenakan film ini sederhananya adalah paket dari pengakuan tokoh-tokohnya. Ya, film ini membenarkan sebuah perkataan lama: 'hati manusia siapa yang tahu?'.



Best part dari film ini? Mengesampingkan karena saya memang suka drama semi-kiamat yang memprimitifkan kembali manusia berkebudayaan peradaban maju, mereka berhasil memberikan gambaran bahwa bullying is the worst thing can happen in junior high school life. Kalau kalian tidak tahu rasanya berada di kursi korban, then this movie simply isn't for you.



OH. AND THEY PLAYED SUPERCAR FOR THEIR LAST SCENE. GOOD LORD.






Big love for this movie.
♥ ♥ 8.8 out of 10 ♥ ♥

Tidak ada komentar:

Posting Komentar