Rabu, 08 Desember 2010

Kemonozume - TV Series (2006)

Jadi ceritanya, saat ini di Jepang terjadi pertarungan antara dua golongan paling mengerikan seantero negeri sakura ini. Adalah Kifuuken dan Shokujinji, dua golongan yang tidak pernah berhenti untuk terus bertarung satu sama lagi, tapi tunggu, kayak nya kalo cerita mereka cuman sekedar seperti perseteruan antara Dewi Persik dan Jupe tentunya anime ini gak akan mendapatkan tempat spesial di hati saya, yes, kelompok Kifuuken adalah kelompok pejuang rahasia yang punya armor dan senjata luar biasa, dan diberikan tugas secara turun temurun untuk membasmi golongan Shokujinji, sedangkan Shokujinji sendiri adalah sekelompok manusia yang tampilan nya sangat biasa, sehari hari, tetapi mereka bisa berubah menjadi moster cannibal man-eating ketika mereka lapar dan mempunyai slogan yang kurang lebih adalah "when were hunger, monsters will takes all over!." Satu kata penuh makna: Awesome!

Tentunya kalau cerita cuman berhenti pada skala perseteruan gak beres beres macem East Coast dan West Coast, saya pasti sudah bosan untuk mengikutinya sampai ke episode 13 nya. Disini semua hal dibuat seperti Romeo and Juliet pada era monster monster ingin menguasai dunia. Ya! Kisah cinta antara Momota, seorang expert swordsman dan anak tunggal dari ketua Kifuuken terhadap Yuka, Shokujinki yang tidak pernah berhenti untuk lapar dan selalu ingin memakan manusia, membuat keseluruhan kisah anime ini emang layak buat di ikuti (setidaknya buat kalian yang tertarik melihat kisah cinta terlarang antara manusia dan monster cannibal). Oke, ini emang standaran kayak apa yang bisa kita terima dari semua list film film drama yang otomatis cuman ngekor naskah nya Shakespear. Tapi hey! Ini monster, dan bakal banyak visualgasm yang se gasm gasm nya yang bakal kamu dapet dari anime ini. Bloodbath, throwing bowels, decapitated, bizzare monsters, heavy weapons, katanasssssss, dan ratusan adegan adegan memorable lainnya. Tehnik gambar yang tidak biasanya juga jadi satu hal yang bikin anime ini sangat menarik, dari mulai tarikan garis nya yang masih terlihat raw, penggarapan nya, eksekusi, dan hasil nya yang benar benar tidak seperti anime pada kebanyakan. Tone yang di tawarkan sepanjang jalan semua episode anime nya pun menarik, juga setingan atmosfer nya. Top notch!


Series ini tuh bisa di bilang sebagai extreme anime yang bisa dinikmati sama semua orang (tentunya karena anime ini minus tentakel, sex berlebihan, lendir lendir, dan suara seiyū yang super annoying). Anime ini bisa merubah satu hal yang berbau drama cheesy menjadi insanity, dan merubah sudut pandang kita terhadap forbidden love di ending penayangan nya, touchy yet chaotic in the same way. Anime ini seperti menertawakan anime lainnya yang mencoba untuk tampil se gory mungkin dan se extreme mungkin, dia tampil dengan sederhananya tapi dapat membuat hasil yang se gory awesomennya mungkin.


Ini adalah satu alasan tetap kenapa Studio Madhouse tuh seharusnya terus terusan ngasih kita anime spektakuler seperti ini, untungnya tahun ini mereka memberikan kita Redline yang gak kalah keren nya di bandingkan rilisan Studio Madhouse sebelumnya. No more Clamp way please.


Bagi semua orang yang berniat untuk menonton series ini, saya peringatkan apa yang akan kalian dapatkan adalah animasi yang kasar, mindless gratuitous violence, dan kadar ke-"WTF"-an dengan dosis tinggi! Bayangkan ketika semua film rilisan Sushi Typhoon di jadikan anime 13 episode, Kemonozume adalah jawaban nya.

9/10


Sweetness

Tidak ada komentar:

Posting Komentar