Minggu, 05 September 2010

Akira (1988)


Okay. Bagaimana memulai review salah satu film terbaik dalam hidupmu? Singkatnya buat saya, AKIRA adalah salah satu film yang akan saya sesali kalau saya tidak pernah menontonnya. Jadi, mohon maklum kalau intro dari review ini akan sedikit panjang.


Akira dikeluarkan pada tahun 1988, (yes, it's a very old movie) saya sendiri pertama menontonnya ketika masih duduk di bangku SMP di salah satu channel yang tersedia waktu awal-awal keluarga saya memasang kabel tv. Saya yang saat itu sedang mengidolakan macam samurai bercodet X dan masih suka mendendangkan hip metal pop semacam Linkin Park, entah bagaimana bisa terpukau dan terus teringat dengan film tersebut. 7-8 tahun kemudian, saya akhirnya berhasil menontonnya kembali.


Akira bersetting di ibukota Jepang pada tahun 2019 (9 tahun lagi!). Digambarkan Neo-Tokyo saat itu berada pada masa-masa keterpurukkannya. Mulai dari remaja ababil, pertengkaran antar geng motor, lengkap sampai sekte-sekte sesat. Tokoh utamanya adalah seorang personil dari salah satu geng motor bernama Kaneda. Suatu hari ketika sedang mengadakan adu tangkas dengan kepala geng motor lainnya, dia bertemu dengan seorang anak kecil berwajah manula. Siapa sangka pertemuan dengan anak tersebut adalah awal dari perubahan pada kehidupannya dan Neo-Tokyo. Yak, persis seperti pacar pertama.



Saya tidak mau spoil the fun dengan menceritakan keseluruhan ceritanya. Secara garis besar, Akira adalah film action yang ibaratnya kalau Rambo bisa mengalahkan helikopter via darat, film ini menampilkan pertarungan seorang murid SMA melawan Extra Sized-Terrestrial, namun dengan packaging anime. Yes, di tahun yang sama ketika Ghibli masih bergelut dengan genre drama, Akira berani mengambil genre sci-fi action dan tidak ragu-ragu memasukkan banyak aksi pergencetan angkutan darat, senjata, dan ledakan dalam bentuk visual dua dimensi (ini tahun 1988 lho, beberapa dari kita bahkan belum lahir). Overall? 10 out of 10. Film ini sempurna untuk remaja yang bercita-cita menjadi mutant.

1 komentar:

  1. good old days nih!! film yang patut di tonton berkali kali. komik nya juga oke, kebayang kalo film nya bener2 jadi dan dimaenin ama Leonardo Dicaprio. gak kuku

    BalasHapus