Film yang mengangkat tentang realisme sosial ini disutradarai oleh Andrea Arnold. Bercerita tentang remaja inggris berumur 15 tahun, Mia, dengan kelakuan tipikal remaja yang dibesarkan dalam lingkungan yang keras. Mempunyai masalah dengan alkohol, kecenderungan berbuat kekerasan, dan akhirnya dikeluarkan dari sekolah. Mia tinggal di daerah pinggiran London dengan ibunya yang abusive dan adik perempuannya, Tyler(Rebecca Griffiths), yang berusia 12 tahun dengan kebiasaan merokok dan suka menyumpah. Mia mempunyai obsesi menjadi penari hip-hop dan sering berlatih di sebuah apartemen kosong.
Hidup Mia mulai berubah saat bertemu dengan pacar dari ibunya yang charming, Connor(Michael Fassbender). Awalnya Mia menganggap Connor sebagai figur ayah, tapi lama-kelamaan Mia mulai jatuh cinta dengan Connor yang tampak menyenangkan dan peduli dengannya. Mia berusaha menarik perhatiaannya terutama saat Connor pindah ke rumah mereka karena Connor diusir oleh ibunya.
Film ini mulai begitu menarik saat Mia menunjukkan tarian di depan Connor dan berakhir dengan having sex saat ibu Mia sedang mabuk. Dari adegan tersebut sampai ending film ini barulah saya merasa wah gila, film ini bagus banget. Mia akhirnya menemukan bahwa selama ini Connor berbohong dan akhirnya ditutup dengan ending yang menurut saya merupakan keputusan Mia yang paling tepat.Walaupun temanya agak klise, tapi film ini kuat dalam hal plot dan karakterisasinya. Teknik pengambilan gambar yang sederhana dan terkadang tidak fokus malah membuat film terasa real. Karakter Mia diperankan oleh Katie Jarvis yang ditemukan oleh seorang casting director saat sedang bertengkar dengan pacarnya dan ternyata film ini adalah film pertamanya. Katie Jarvis sukses memerankan Mia yang impulsif dan lebih menggunakan otak untuk bertengkar daripada berpikir.
8/10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar